TAKDIR, NASIB, SURATAN, RAMALAN, SIFAT, KEPRIBADIAN, DLL

Saya ingat semasa remaja dan masih suka bolak-balik lembaran zodiac, saya terbungkus rapi dalam dunia RAMALAN yang ada di situ.

Waktu itu saya bahkan sempat berkutat mendalam terhadap hal-hal yang berbau RAMALAN dan NASIB, berdasarkan tanggal lahir, shio, numerology, dll, untuk mengungkap RAHASIA di balik masa depan saya, yang dalam banyak istilah disebut sebagai NASIB, TAKDIR, SURATAN, atau apapun istilah dan maksudnya. Waktu itu, serasa exciting untuk bisa MENGENAL diri lebih jauh, bahkan ke masa depan.

Yang paling saya ingat adalah sebuah NASIHAT dari buku zodiac, yang secara spesifik juga berdasarkan tanggal lahir, yang mengatakan bahwa karena saya Capricorn, saya jangan sampai memilih pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang, karena akan membuat saya tidak nyaman.

Kalau saya mengingat isi nasihat tersebut, dan melhat diri saya hari ini, yang mana pekerjaan saya berhadapan langsung dengan ribuan orang per tahun, saya bertanya-tanya apakah berbagai bentuk konsep mengenai kita SEHARUSNYA begini-begitu berdasarkan tanggal lahir, bintang, shio, tulisan, bentuk tubuh, wajah, letak tahi lalat, warna kesukaan, garis tangan, jatuhnya stik bambu, dll tersebut adalah sebuah FAKTA atau hanya BELIEF belaka? Atau sesuatu yang kita PERCAYAI sebagai TAKDIR, NASIB, SURATAN, atau apapun istilah dan maksudnya?

Teman-teman saya sharing kepada saya bahwa kalau RAMALAN bintang mereka jelek, mereka tidak percaya, tapi kalau bagus, mereka percaya. Jadi apakah ini hanya soal BELIEF?

Seperti yang sering saya katakan kepada para peserta seminar, apabila yang namanya RAMALAN BINTANG itu sebuah FAKTA, akan banyak kesamaan pengalaman dan situasi yang dialami oleh kurang lebih 500 juta orang di seluruh dunia yang berbintang sama, pada saat yang sama (kalau mau perkirakan ada 6 milyar penduduk dunia yang dibagi ke dalam 12 bintang). Betul? Apakah itu MUNGKIN terjadi? Hanya 12 kemungkinan variasi situasi atau kejadian di seluruh dunia di hari atau waktu yang sama?

Hmmmhhhh……

Sekitar 10 tahun lalu, saya pernah mempelajari sebuah proses MERAMAL dengan kartu remi.

Sebuah proses yang unik dan indah.

Kalau saya ingat, malah lucu, karena setelah tahu saya bisa MERAMAL waktu itu, ada beberapa teman yang minta saya mem-BACA NASIB mereka tapi tolak karena berdasarkan aturan main prosesnya, harus hari Rabu dan Jumat, sesuai dengan aura yang akan membantu tersingkapnya NASIB J

Saya sempat memukau semua rekan saya yang saya temui dengan kemampuan MERAMAL ini.

Terutama karena sebelum mem-BACA masa depan mereka, agar mereka lebih percaya, saya lebih dulu mem-BACA masa lalu mereka.

Bahkan saya sempat memukau diri saya sendiri, karena apapun yang saya katakan mengenai masa lalu dan masa sekarang mereka (sebelum membaca masa depan), mereka seolah bisa menemukan dan membenarkan hal-hal yang saya BACA dari kartu. Mereka sering berteriak histeris “How do you know?!!!”

Pertanyaannya, apakah saya memang mem-BACA masa lalu mereka, atau mereka yang MENCARI-CARI hal-hal di masa lalu mereka yang SESUAI atau COCOK dengan apa yang saya BACA-kan lalu membenarkannya?

Beberapa dari mereka mungkin sekarang ini tengah me-WUJUD-kan apa yang saya BACA mengenai masa depan mereka waktu itu. Kalau mereka BENAR-BENAR PERCAYA.

Hmmmmhhh...

Lalu bagaimana dengan berbagai konsep berdasarkan SIFAT atau KEPRIBADIAN?

Apakah RAHASIA yang tersibak di balik konsep mewakili apa yang kita tunjukan sehari-hari, atau sebaliknya, yang kita tunjukan sehari-hari yang seolah mewujudkan apa yang kita telah baca dan ketahui dari RAHASIA yang diungkap oleh berbagai konsep yang ada?

Dengan kata lain, apakah konsep menggambarkan SIFAT atau KEPRIBADIAN kita, atau malah SIFAT atau KEPRIBADIAN kita terbentuk berdasarkan gambaran konsep setelah kita tahu konsep tersebut?

Pertanyaannya: apakah milyaran penduduk dunia bisa dibagi ke dalam HANYA beberapa jenis KEPRIBADIAN? 4 jenis KEPRIBADIAN misalnya? Atau 16 jenis? Atau ...?

Setelah Anda tahu bahwa Anda masuk kategori KEPRIBADIAN tertentu, dan Anda MERASA bahwa itu benar, apakah Anda akan tetap hidup seperti sediakala atau apakah Anda seolah menyesuaikan diri Anda ke dalam konsepnya, misalnya dengan mengikuti anjuran, saran, arahan dari para ahli KEPRIBADIAN tersebut untuk kategori Anda, agar hidup Anda bahagia?

Mari berpikir sejenak.

Apakah hal-hal yang kita PERCAYAI mengenai SIAPA kita, NASIB kita, TAKDIR, SIFAT, KEPRIBADIAN, dll., adalah sebuah FAKTA, atau hanya sebuah BELIEF yang kita sendiri akhirnya WUJUDKAN sehari-hari karena kita PERCAYA itu adalah FAKTA.
Kalau itu adalah FAKTA, bukankah apapun yang kita pikirkan dan lakukan, tidak akan ada perubahan?

Apakah hidup kita se-KAKU itu?

Apakah kita semudah itu ter-PROGRAM?

Bagaimana kalau itu adalah sesuatu yang buruk dan bukan yang kita INGINKAN?

Apakah kita terima dan telan saja, karena merasa itu sudah NASIB, TAKDIR, atau apapun itu istilahnya?

Seperti di NLP, disarankan, kita tidak perlu berlama-lama berkutat di pergunjingan soal BENAR atau SALAH.

Termasuk apakah hal-hal mengenai NASIB, TAKDIR, SURATAN, RAMALAN, SIFAT, KEPRIBADIAN, dll, itu BENAR atau SALAH.

Kenapa tidak fokus saja pada apakah yang dipikirkan atau dipergunjingkan tersebut BERGUNA atau tidak untuk mencapai apa yang kita INGINKAN?

Kalau memang ada konsep yang ternyata justru membantu kita untuk mencapai apa yang kita INGINKAN, bungkus dan jadikan bagian dari diri kita.

Kalau tidak membantu dan malah membatasi kita dari kemampuan atau keinginan untuk bisa memikirkan atau melakukan sesuatu yang bisa membantu mencapai KEINGINAN kita, apakah worth it untuk kita jadikan bagian dari diri kita?

Apakah FUN untuk berada dalam sebuah kotak yang kita tahu membatasi kita dari berbagai KEMUNGKINAN yang exciting dan menantang di luar sana?

Better question: “IS IT MEANINGFUL AND USEFUL FOR US?

Just a thought, friend!

Just a thought!


(Hingdranata Nikolay)

0 komentar: